Minggu, 09 September 2012

RELA BAHAGIA DEMI SAHABAT

“Sahabat selalu ada di saat kita membutuhkannya, menemani kita disaat kita kesepian, ikut tersenyum disaat kita bahagia, bahkan mereka rela mengalah walaupun hati kecil mereka menangis”

“kepada seluruh perserta MOS, hormaat gerakk!!” ucap pemimpin kepada perserta MOS. Yah, hari ini adalah hari terakhir siswa siswi SMP mengikuti Masa Orientasi Siswa dan besok adalah hari pertama mereka masuk dengan menggunakan rok dan celana putih abu-abu.
Pada hari pertama, pembagian kelas dilaksanakan.Aku mendapatkan kelas yang anak-anaknya sangat menyenangkan dan mengasyikkan.Di kelas itu pun aku memiliki banyak teman, karena kedekatan aku dengan temanku ,akhirnya kami bersahabat dengan baik. Riana, Nadia, dan Delia lah sahabat terbaikku di kelas itu, kita selalu melakukan sesuatu bersama-sama dan menghadapi sesuatu dengan bersama-sama.Dan apabila kita mendapatkan masalah kita selesaikan bersama.
Bel istirahat pun berbunyi, semua murid keluar dari kelasnya untuk istirahat. Kita pun beranjak dari kelas dan keluar untuk membeli makanan di kanti sekolah, selesai membeli makanan kita kembali ke kelas. Saat aku lagi kumpul sama ketiga sahabatku didepan kelas , salah satu cowok di kelasku, menghampiri kita karena dia ingin kenalan sama kita, namanya Farrel. Aku gak suka banget atas kedatangan dia di saat kita lagi kumpul bareng, aku gak suka sama gaya dia bicara dan berjalan, sumpah deh gayanya sok keren banget.            “kita udah tau kok siapa kamu, jadi gak usah belagak pingin kenalan gitu deh.” ucapku pada dia .Langsung saja aku mengajak ketiga sahabatku untuk pergi dari hadapannya dan masuk ke kelas, karena bel masuk udah berbunyi.
***


Pada saat aku  mau keluar dari gerbang sekolah tiba-tiba ada yang memanggilku.
“Sya......”
“Tasya....”
Aku menoleh untuk melihat siapa yang memanggilku, ternyata dari kejauhan Farrel sedang berlari kearahku. Dengan santai aku membalikkan badanku kembali kedepan karena aku males banget ngeliat tuh cowok.
“jutek banget sih kamu sya ?”ucapnya.
Aku hanya bisa tersenyum sinis padanya.
“Gimana sya ? entar jadikan kerjain tugas kelompok Bahasa Indonesia dirumah Rio?” ujar Farrel.
“Iyalah” jawabku jutek.
Memang sih kebetulan aja aku sekelompok sama farrel si cowok nyebelin itu.
***

          Lama kelamaan kami semakin dekat,hingga kami bertukar nomor hp. Hampir setiap hari Farrel sering sms dan telpon aku, Rasa benciku terhadap dia lama-kelamaan berubah menjadi cinta, tapi gak mungkin aku suka sama cowok yang nyebelin dan sok keren,, iiihhh. Nah, itu berawal pada saat musim hujan. Pada hari rabu aku kebagian untuk menyapu kelas pada saat pulang sekolah. Cuaca yang mendung membuat teman dan sahabatku yang kebagian tugas piket pulang, sedangkan sahabatku yang mau menunggu aku selesai menyapu, juga pulang duluan karena sudah di jemput oleh orang tuanya di depan gerbang sekolah, terpaksa aku sendiri di dalam kelas karena pada waktu itu aku baru saja menyapu, tadinya aku pergi kekantor untuk menggumpulkan buku anak-anak ke kantor guru.
Hujan deras pun datang, “aku gak bisa pulang sebelum hujan itu redah karena aku gak bawa payung dan lagian besok baju aku dipakek, jadi jangan sampai baju aku terkena air hujan.” Gumamku. Aku menunggu dalam kelas hingga hujan itu redah, tapi hujan pun tak kunjungung redah, aku melihat jam tanganku ternyata jam menunjukkan pukul 12.45 aku tetap menunggu dengan diam saja. Ggggrrrr....ggrrrr.... tiba-tiba Hp aku bergetar, aku baca nama yang ada di hpku, ternyata yang menelponku adalah Farrel. Aku angkat telpon itu dengan sigap.
 “Hallo...”
“Lagi dimana sya ?”
“di.. disekolah, ada apa?”
“loh kamu belom pulang tah?”
“iya nih,, aku kejebak sama hujan.”
“ ini hujannya deres loh sya,,kamu gak papa kan?”
“iyalah aku tau. Iya gak papa lah aku bisa jaga diri kok!!”
 Diam.
“Hallo...”
Ceklek ! sambungan terputus.
Aku lihat hp aku. “ihh ternyata hp aku low bat”
Aku letakkan hp aku diatas meja. Hujan belum redah juga, aku lihat di jendela kelas untuk menghilangkan rasa bete, ternyata ada kakak kelas yang juga belom pulang, dia menunngu didepan kelasnya bersama teman-temannya. Tak lama dari itu , pintu kelasku yang tadinya sedikit tertutup sekarang terbuka lebar, aku yang masih melihat kakak kelas di jendela, akhirnya menoleh ke arah pintu itu karena suara pintu itu terdengar cukup keras. Aku gak nyangka banget kalau yang tadi membuka pintu kelas aku adalah. . .
“Farrel..??” ucapku tertegun. Tenyata Farrel ke sekolah dengan baju yang basah kuyup untuk menjemputku. Aku menghampirinya, “kamu ngapain ke sini rel??” sahutku.
“Aku ke sini ingin jemput kamu, sya”. Jawabnya.
“Ngapain kamu jemput aku? Aku bisa kok pulang sendiri!” Bentakku
“Ayo kita pulang sekarang!!” ujarnya keras.Tangan aku di tariknya keluar dari kelas dan menyuruh aku untuk naek ke sepeda motornya. “tapi....,bajuku gimana? Nanti baju aku basah, besokkan dipakai?” sahutku. “cerewet banget sih loe,nih pakai jaket aku.”ujarnya. Aku diam sejenak dan memakai jaket yang dia pinjamkan padaku. Dia menghidupkan sepeda motornya  dan melaju perlahan. Di jalan aku bergumam “ternyata farrel gak nyebelin seperti yang aku kira,dia orangnya baik dan perhatian juga sama ama aku.”

          Esok harinya aku menceritakan kejadian itu kepada sahabatku Nadia dan Riana, kebetulan saja Delia hari ini tidak masuk sekolah karena dia sakit. Mereka semua gak percaya kalau Farrel sebaik itu sama aku, mereka menganggap Farrel suka sama aku, sedangkan aku juga udah sayang sama dia sejak kejadian itu.
***

          Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku menangis dikamar hingga aku ketiduran. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat hati aku terasa sakit.Tenyata sahabat aku sendiri yang bernama Delia telah jatuh cinta dengan cowok yang aku suka, dia menceritakannya kepada kita ketika pulang sekolah kemarin. Aku kaget mendengar kabar itu. Riana dan Nadia menatap aku ketika Delia bercerita bahwa dia suka sama Farrel, dan orang tuanya memang akan menjodohkan mereka berdua, karena orang tua Delia dan Farrel saling kenal. Aku menyuruh Nadia dan Riana untuk tidak mengatakannya pada Delia bahwa aku juga menyukai Farrel. Aku juga gak tau perasaan Farrel terhadapku, “mungkin saja dia tidak mencintai aku.” ucapku. Sejak saat itu aku berusaha melupakan Farrel karena dia sudah di jodohkan dengan sahabat aku sendiri.
Sore itu ,  aku baru bangun dari tidurku, aku bergegas mandi  karena aku akan mengerjakan tugas sekolah yang dikumpulkan besok pagi. Selesai mandi aku melihat hp aku yg ternyata sedang bergetar dan akhirnya mati, karena aku tidak mengangkatnya. Aku liat hp aku ternyata  ada 3 panggilan tak terjawab, aku liat ternyata itu telpon dari Farrel. Aku letakkan kembali hp aku diatas meja belajar.
Ggggrrrr....ggrrrr....,hp ku bergetar kembali. Ku lihat itu dari Farrel aku mencoba untuk mengangkat telponnya walau aku terasa berat.
“Hallo...”
“Lagi ngapain sya ?”
“lagi ngerjain tugas Fisika nih?”
“mau ikut aku?”
“kemana?”
“beli sesuatu di mall”
“haa????ogah!! nanti ada yang cemburu lagi!”
“engga lah,emang sapa?”
“gak tau,,berdua aja nih?”
“ya cuma aku sama kamu doanglah.”
“Ya udah, mau nggak?”
“Boleh juga, kapan?”
“sekarang, udah buruan ganti baju!”
“oke !!”
Ceklek ! sambungan terputus, aku bergegas ganti pakaian. Tak lama kemudian, Farrel datang, kami pun melaju ke mall.
Sesampainya disana aku dan Farrel pergi ke sebuah cafe yang dia sukai, sebenernya dia mau bicara sama aku, entah apa yang mau di bicarakan padaku, tapi itu gak jadi setelah ke datang Delia di cafe itu. Aku hanya bisa berpura-pura senang di hadapan mereka dan tidak terganggu dengan kedatangan Delia ke cafe itu, padahal sebaliknya, aku sangat terganggu dengan kedatangan Delia ke cafe itu. Aku terpaksa diam-diam meninggalkan mereka berdua yang sedang asik berbicara dengan alasan aku mau ke toilet , walau hatiku sakit tetapi semua itu demi Delia. Aku gak mau menyakiti hatinya. DEMI SAHABAT !!!!!!!
         

Minggu, 02 September 2012